ProZ.com translation contests »
32nd Translation Contest: "Movie night" » English to Indonesian » Entry by hammeth


Source text in English

Translation by hammeth (#36949)

To say that I was compelled by Parasite from start to finish is an understatement; its filming style with tracking shots are enthralling. Having watched several Korean films during the London Korean Film Festival, I was familiar with the usual genres employed in such films but Parasite seemed to defy them all! Parasite is comedic, in a quirky way, it is also a thriller, straddles class divisions and also depicts a family tale amongst other genres and is therefore likely to appeal to all ages.

Parasite truly deserves to be watched in a cinema to appreciate its nuances and the stylish cinematography. As a summary, to avoid spoilers, Parasite tells the tale of the interaction between the Park family and the Kim’s, an unemployed family, whose contrasting worlds collide with long lasting consequences.

[...]Bong Joon-Ho manages to pique the audience’s interest with brightly lit shots coupled with the effective use of indoor space, and it is surprising to realise, after the film’s 2 hour 12 minute length, that most of the scenes occur within the Park family’s home. The mundane elements of domesticity are displayed with an intriguing perspective showcasing Bong Joon-Ho’s flair. It is a slow burner but you will revel in its beauty and ingenuity as Parasite convinces that it operates solely on one level but it is in fact multi-layered and depicts social realism with empathy and pathos.

The cast are beguiling to watch, every facial movement and action is accentuated, even the mere act of walking up or down stairs can convey hidden meaning, which the camera fragments. Levels of unease are also created by virtue of that effective use of space with unusual camera angles and dramatic weather conditions ratcheting up that sensation. There is a surreal nature to Parasite, which its score emphasises, and furthermore the film adopts elements of the absurd devised in such an ingenious way which is truly cinematic magic. Parasite’s apparent eeriness will certainly keep you riveted and would not feel alien to the Twilight Zone school of filmmaking.

The actors are very impressive and add breadth to their roles creating relatability whilst seeming effortlessly cool. When Ki-Woo and Ki-Jeong Kim were working within the Park family home as private tutors they certainly epitomised this level of nonchalant, understated authority creating an aura of mysticism with the unspoken, almost mythical, tutoring techniques employed. Quite simply, the actors Park So-Dam and Choi Woo-Sik, as Ki-Woo and Ki-Jeong, are compelling to watch in the different directions that Parasite follows and they carry these performances seamlessly thereby inviting the audience to be on their side.

[...]Parasite is a remarkable piece of extremely skilful filmmaking, it is simply a must see film, and so I am looking forward to re-watching the film on its UK general release date.
Gaya sinematografinya, terutama tampilan pelacakan, sangat menawan, dan saya terpesona oleh Parasite dari awal hingga akhir. Saya pikir saya sudah mengetahui genre yang biasa digunakan oleh film-film Korea setelah menonton beberapa film di London Korean Film Festival, namun Parasite tampaknya mendobrak semua aturan yang ada! Parasite menyilangkan unsur komedi dan thriller, menampilkan kisah keluarga, dan mengeksplorasi dinamika kelas, di antara genre lainnya, membuatnya cocok untuk penonton dari segala usia.

Jika Anda ingin benar-benar menikmati kehalusan dan sinematografi yang menakjubkan dari Parasite, Anda harus menontonnya di bioskop. Demi menghindari spoiler, izinkan saya memberi Anda ikhtisarnya: Parasite bercerita tentang sebuah keluarga yang kehidupannya sangat berbeda satu sama lain-Park dan Kim-dan bagaimana dunia mereka bertabrakan dengan efek yang menghancurkan dan bertahan lama.

Setelah film berdurasi 2 jam 12 menit, cukup mengejutkan untuk melihat bahwa sebagian besar adegan terjadi di rumah keluarga Park, tetapi Bong Joon-Ho berhasil menarik perhatian penonton dengan gambar-gambar yang terang dan penggunaan ruang dalam ruangan yang cerdas. Dengan perspektif yang tidak biasa yang menampilkan sisi lain dari Bong Joon-Ho, fitur keseharian rumah tangga ditampilkan. Parasite menggambarkan realitas sosial dengan empati dan kasih sayang serta memiliki banyak lapisan, sehingga meskipun film ini berjalan lambat, Anda akan menikmati keindahan dan daya cipta film ini.

Para aktor memikat penonton dengan setiap ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka; kamera dengan terampil mengungkap makna rahasia dari peristiwa yang tampaknya kecil, seperti menaiki atau menuruni tangga. Sudut kamera yang tidak biasa dan kondisi cuaca yang dramatis meningkatkan rasa takut yang disebabkan oleh pemanfaatan ruang yang sangat baik. Parasite memiliki kualitas seperti mimpi, yang ditonjolkan oleh musiknya, dan menggunakan aspek-aspek yang menggelikan dengan cara yang brilian yang merupakan keajaiban sinematik. Jika Parasite disutradarai oleh seseorang yang terlatih dalam gaya Twilight Zone, suasananya yang meresahkan akan membuat penonton terpaku pada layar.

Para aktornya benar-benar luar biasa, membawa kedalaman dan kerumitan pada peran mereka dengan cara yang mudah dipahami dan keren. Metode pengajaran yang hampir seperti mitologi yang digunakan oleh Ki-Woo dan Ki-Jeong Kim ketika mereka menjadi guru privat untuk keluarga Park di rumah mereka menunjukkan kekuatan yang santai dan halus seperti ini. Park So-Dam dan Choi Woo-Sik memikat penonton sebagai Ki-Woo dan Ki-Jeong, masing-masing, dalam Parasite. Penampilan mereka begitu alami dan meyakinkan sehingga penonton tidak bisa tidak mendukung mereka.

Saya sangat menantikan perilisan ulang Parasite di Inggris pada tanggal rilis publiknya karena film ini merupakan contoh luar biasa dari sinematografi yang sangat terampil dan wajib ditonton.


Discuss this entry